Indonesia membutuhkan peningkatan jumlah talenta digital tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Mampukah bersaing meningkatkan jumlah talenta digital seperti di India yang diperkirakan akan meningkat sekitar 5.3 juta di tahun 2023?
Indonesia diperkirakan kekurangan Talenta Digital pada tahun 2030
“Indonesia akan kekurangan talenta digital berkompeten di tahun 2030 sebesar 9 juta orang dan menurut kominfo Johnny G Plate Indonesia membutuhkan 600 ribu tenaga IT per tahunnya.”, artikel CNN Indonesia
Sebagaimana halnya Kompas yang diterbitkan pada tahun 2019,”Pada 2030 Indonesia membutuhkan digital talent 113 juta orang. Tapi yang tersedia sampai 2030 diproyeksikan hanya sekitar 104 juta orang,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (28/10/2019). “Jadi kita akan kekurangan 9 juta digital talent, baik jumlahnya maupun kualitasnya,” sambungnya.
“Berdasarkan data dari IMD World digital competitiveness bahwa daya saing digital Indonesia mengalami kenaikan menjadi peringkat 53 tahun 2021 dibandingkan pada tahun 2020 namun dibandingkan di wilayah Asia Pacific, Indonesia masih jauh tertinggal untuk competitive programming mendapatkan peringkat 12 dari 14 negara.”, disampaikan oleh Pembawa acara tersebut mengawali acara live di CNN Indonesia TV .
Lalu, Bagaimana kondisi Digital Ekonomi di Indonesia?Berdasarkan info dari World Bank, mengalami banyak pertumbuhan secara ekonomi digital dengan semakin banyaknya e-commerce di Indonesia maupun para pekerja sektor informal dengan menggunakan teknologi. Peningkatan pertumbuhan pengguna internet untuk mengakses informasi maupun berbelanja online.
Kesenjangan Talenta Digital Industri dan Universitas
Namun masih banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia ini. Misalnya kesenjangan akses internet, kesenjangan demand (permintaan) and Supply (ketersediaan) tenaga IT profesional yang berkompeten (Talenta digital bidang IT) dan perusahaan.
Sedangkan artikel yang ditulis (Bodrogini), di bidang ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan,baik perusahaan IT yang besar (raksasa) maupun perusahaan kecil memiliki keluhan yang sama: talenta digital sulit ditemukan. Obert Hoseanto, Engagement Manager dari Microsoft Indonesia, mengatakan perusahaan baru-baru ini hanya mengontrak lima orang untuk program magang, dari ratusan pelamar.(worldbank).
“Hanya 30% kurikulum pendidikan saya yang bermanfaat bagi perusahaan tempat saya bergabung,” Natali Ardianto dari tiket.com.
Populasi Talenta Digital di Dunia
Meski demikian, menurut laporan dari McKinsey mengenai unlocking Indonesia’s digital opportunity (2016), Indonesia tetap bisa optimis dampak teknologi digital diperkirakan dapat mencapai sekitar USD 150 miliar pada tahun 2025 dengan meningkatkan tenaga kerja dan produktivitasnya.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak orang India menjadi tenaga kerja yang sukses di dunia IT sebagai programmer atau pengembang (developer)?India memiliki banyak talenta digital. Bahkan ada CEO perusahaan raksasa juga berasal dari India?
Berapa jumlah penduduk India, mungkin bisa lebih atau kurang dari Indonesia. Negara dengan jumlah penduduk yang besar namun yang membedakan negara kita dengan India adalah terkait dengan sumber daya manusia di bidang komputer atau IT (talenta digital bidang IT).
Indonesia masih merupakan underrepresented group dalam kategori teknologi global dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India, Cina, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya.
Mari kita cermati mengenai data jumlah talenta digital bidang IT sebagai developer terbesar di dunia adalah negara USA, yang diperkirakan mencapai 4.3 million. Namun, ada kemungkinan akan disalip oleh negara India di tahun 2024 nanti. (future-processing.com, 2019). Menurut (Djurovic, 2020), Jumlah talenta digital sebagai developer di India tahun 2017 adalah sekitar 2.75 million dan diperkirakan akan bertumbuh di tahun 2023 menjadi 5.2 million.
Nah, ini peluang yang sangat besar buat Anda yang ingin terjun dibidang IT baik sebagai tenaga profesional maupun pengusaha startup misalnya untuk mengasah skill. Banyak lho lembaga pendidikan atau training seperti eudeka.id misalnya yang bisa kita manfaatkan untuk belajar meningkatkan skill yang dibutuhkan oleh dunia industri saat ini.
Berbagai profesi yang high demand (permintaan tinggi) seperti software engineer/software developer, Web developer, Mobile App Developer, Tenaga operasional maupun para pengajar/pendidik menggunakan teknologi Google Workspace atau Google For Education misalnya, dan masih banyak lagi lainnya.
Eudeka.id telah berhasil melakukan training untuk korporasi seperti
- Bank DKI corporate training Flutter Fundamental,
- Unpad kedokteran gigi,
- mendidik para guru TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) di Nusa Tenggara timur,
- SMKDev
- program Studi Independen Bersertifikat Batch 1 partnership kampus merdeka.
Artikel Berseri tentang Program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Batch 1:
Silakan ikuti terus perkembangan info di website maupun social media eudeka.id.
Reference:
Djurovic, Ana (2020). New Intel – How Many Software Engineers Are There in 2021? Goremotely.net. https://goremotely.net/blog/how-many-software-engineers-are-there/
https://www.future-processing.com/blog/how-many-developers-are-there-in-the-world-in-2019/
https://evansdata.com/reports/viewRelease.php?reportID=9
Siaran pers World Bank. (2021). Memastikan Masa Depan Indonesia yang Lebih Inklusif Melalui Teknologi Digital.
Mckinsey Report (2016). Unlocking Indonesia’s digital opportunity. Mckinsey.
Indonesia Defisit Talenta digital, Akselerasi Apa Kabar? CNN Indonesia TV