Kisah Inspiratif: 10 Developer Termuda Di Dunia (Bagian 1)

2021-12-03

Table of Contents

Developer termuda di dunia memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kami. Mereka mungkin tidak memiliki pengalaman sebanyak rekan-rekan mereka yang lebih tua, tetapi mereka telah mempersingkat proses belajar pemrograman yang panjang dan sulit dari awal.

Dengan sedikit rasa ingin tahu dan bantuan yang cukup dari tutorial online, anak-anak ini telah mampu beralih dari pemula hingga membuat aplikasi yang sukses untuk perusahaan seperti Google, IBM, Nokia, atau Apple.

10 anak ini mengubah dunia teknologi dan melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun! Ada yang membuat bangga Bangsa Indonesia, 2 orang anak developer termuda berasal dari Indonesia, silakan cek no 9 dan 10.

Inilah 10 Developer Termuda di Dunia

1. Kautilya Katariya, developer termuda menurut Guiness World Record di tahun 2020.

Bocah kelahiran India ini tinggal di Northampton, Inggris dinobatkan oleh Guiness World Record sebagai programmer termuda di dunia di usianya masih sangat belia, 6 tahun pada bulan November 2020.

Memperoleh sertifikasi Python dan AI dari IBM pada  November  2020 dan berhasil menyelesaikan AI Basic Course dari IBM, EDX Professional Certification, Python for Data Scientist, dan  IBM Cognitive Courses. Hanya dalam waktu 7 bulan, Kautilya menyelesaikan pembelajaran python.

“Ayah Kautilya, Ishwari Katariya, mengatakan bahwa putranya sangat meluangkan waktunya untuk mempelajari beberapa aplikasi teknologi di rumah selama masa lockdown dan liburan COVID-19 di Inggris. Kautilya berhasil membuat website sendiri dan bahkan game sendiri.” (Coronel, 2021, para. 6).

Pesan dari Kautilya untuk yang berminat belajar pemrograman, seperti ini, “I think computer programming is really fun and is similar to solving puzzles. If we think that we are just trying to solve puzzles, coding won’t feel that difficult and you may start enjoying it. ” (Ind: Saya pikir pemrograman komputer sangat menyenangkan dan mirip dengan memecahkan teka-teki. Jika kami berpikir bahwa kami hanya mencoba memecahkan teka-teki, pengkodean tidak akan terasa sulit dan Anda mungkin mulai menikmatinya). (Papadopoulos, 2021, para. 6).

2. Arham om talsania, usia 6 tahun, Guinness Book Record sebagai developer Termuda di Dunia Tahun 2020.

Usianya masih sangat belia, 6 tahun, Murid kelas 2 di Ahmedabad, India ini telah tercatat di Guinness Book Records sebagai programmer termuda di dunia.

Dia mulai menggunakan tablet mulai usia 2 tahun, dan di usia 3 tahun sudah bisa menggunakan gadget dan mengoperasikan sistem operasi,  IOS dan windows. Ketika mulai belajar python, mulai membuat aplikasi game sederhana.  Ayahnya adalah seorang insinyur perangkat lunak yang mengajarkan dasar-dasar pemrograman menggunakan Python. (ANI, 2020). Di usia 5 tahun, Arham sudah bisa memahami standard programming apps untuk anak usia 6 tahun, seperti scratch dan tynker. (Ghosh, 2020).   

Arham berhasil lolos ujian sertifikasi dari microsoft dengan mendapatkan score 900 dari 1000 pada tanggal 23 Januari 2020 di Pearson View Test Center.

Dia senang mengembangkan video game dan game 2D dan 3D. Keinginannya menjadi seorang enterpreneur, berminat pada robotics, dan gaming.

Bagaimana menurut Anda?

https://www.kholdoradio.com/arham-om-talsania-creates-guinness-world-record-worlds-youngest-computer-programmer/

3. Muhammad Hamza Shahzad dari Pakistan Tercatat Developer Termuda di Guinness World Record in 2016.

Pada tahun 2016, Seorang anak bernama Muhammad Hamza Shazad dari Pakistan, di usia 7 tahun tercatat di Guinness World Record sebagai programmer termuda di dunia. Pada usia 6 tahun lulus ujian Microsoft Profesional termuda dengan score 757 dari minimum score 700. Memiliki 3 sertifikasi dari Microsoft, yaitu Software Development Fundamentals, MS Word, MS PowerPoint dan MS Excel. (Accmah, 2018).

Dia dengan mudah bisa membuat web app dan shopping cart app. Bisa menggunakan Windows desktop App, console App, Windows services, Web services untuk mengembangkan aplikasi game berbasis console.

Tinggal bersama orangtuanya di Birmingham, UK dan  dilatih pemrograman oleh ayahnya bernama Asim, seorang yang bekerja di perusahaan elite US IT Cyber Royal. Dia lebih suka membuat computer game programming. Keahliannya mampu menjelaskan tentang heap, stack, memory management, struktur data dengan sangat lebih baik daripada seorang engineer berpengalaman.(n.a, 2016).

Menurut ayahnya, yang berusia 40 tahun, di sekolah dia menetapkan standard sendiri untuk dirinya sendiri. Dia ingin menjadi seperti Bill Gates.

Tentang Muhammad Hamza Shazad bisa lihat di video YouTube.

https://youtube.com/watch?v=wE_DiSZOwoM

4. Wasik Farhan Roopkotha, Bangladesh, Developer Termuda di Dunia Tahun 2012.

Pada tahun 2012, seorang anak berusia 6 tahun dari Bangladesh sudah bisa menguasai bahasa C++ tanpa mengikuti training.

Usia 2 tahun bisa menggunakan PC ibunya, bisa memainkan dan menjadi master dalam game dan ahli memainkan video game populer seperti  Modern Warfare dan Metal Gear Solid, bisa menginstall aplikasi software, dan mengetik dengan MS-Word pada usia 3 tahun serta bisa bagaimana memprogram. Bisa mendownload game emulator pada usia 4 tahun. Bahkan sudah bisa mulai menggunakan berbagai variasi emulator seperti Project64, Dolphin, VisualBoyAdvance and DeSmuME. Dia juga mulai programming dalam bahasa C and C++.

Inilah yang dikatakannya kepada BBC, “I really enjoy playing on the computer and learning new skills,” he told the BBC.(Miah, 2012).

Berbagai aplikasi game yang sudah dikembangkannya dan ada di Google Play Store, diantaranya:

  • Arcade Game.
  • Space Collider yang telah didownload oleh lebih dari 1.500 kali dari Google Play.
  • Defend The Earth.

Mendapatkan lebih dari 300 review positif dan rating 4.8. Sudah lebih dari 30 games yang dikembangkan dengan platform Roblox since 2014 menggunakan bahasa pemrograman Lua. Demikian yang dikatakan oleh ibu Roopkotha.

Pada usia 13 tahun, Roopkotha mengembangkan game di Unity dengan menggunakan bahasa C# programming language, dengan memfokuskan pada melindungi bumi dari serangan alien dan masuknya asteroid. “I developed the game so that the new generation gamers love the world instead of cruelty.” he said. (N.A, 2019).

Berdasarkan keterangan (N.A, 2019) Roopkotha mendapatkan pengakuan/recognition dari :

UK-based War of World Records Foundation sebagai the youngest IT expert on Earth di tahun 2016.

Pada tahun 2012, Roopkotha ditempatkan dalam buku kartun tahunan dari acara TV yang diakui secara global berbasis di Inggris, Ripley’s Believe It or Not, sebagai programmer komputer termuda di dunia.

The Golden Book of World Records dan WikiWorld of Books juga mengakui dia sebagai anak ajaib dengan kemampuan untuk melakukan pemrograman hanya pada usia enam tahun.

5. Zaiyigum Zeliang, Seorang App Developer Termuda, runner up Hackaton Nagalands 2021.

Membaca kisah-kisah para developer muda di dunia, menarik untuk disimak. Rata-rata di usia sangat belia, sekitar 6 th – 15 th sudah jago membuat aplikasi yang bisa dipergunakan oleh pengguna di dunia. 

Kali ini, seorang anak berusia 8 tahun bernama Zaiyigum Zeliang menjadi pemenang kedua pada kompetisi hackathon Nagalands di India tahun 2021. Ini merupakan hal yang luar biasa. Menjadi peserta termuda dan menang kompetisi.

Zaiyigum memulai kelas pemula sebanyak 144 akhir July tahun 2021 kemudian sedang menyelesaikan 6 kelas advance untuk menjadi lebih ke tingkat profesional.

Zaiyigum muda dapat menguasai penggunaan komputer hanya dalam waktu satu bulan dan, setelah dua bulan bantuan terus-menerus dari orang tuanya selama kelas coding, dapat menangani kelasnya sendiri. (n.a, 2021, para.12)

Aplikasi pertama yang dikembangkannya bernama Daily Routine Scheduler. Begitu melihat app seperti ini, apa yang ada di benakmu? Anak seusia ini sudah bisa membuat app dengan tingkat seperti ini. Luar biasa, bukan?

Sedangkan saya mengikuti kompetisi di Nagaland, membuat aplikasi yang bernama ‘Feed the Needy’, App dimaksudkan untuk amal di mana orang dapat menyumbangkan makanan ekstra — dimasak atau mentah — kepada yang membutuhkan.Setelah menjadi MVP, perubahan nama aplikasi ‘Give the Needy’, karena kami menerima saran untuk mengeksplorasi di luar makanan, di mana orang juga dapat menyumbangkan buku, peralatan dapur, furnitur, dan apa pun, kepada mereka yang membutuhkan.(Ambrocia, 2021, para. 7).

Nah, bagaimana setelah membaca kisah developer cilik tersebut? Jangan mau kalah dong. Yukk, semangat upgrade dan tingkatkan skillmu di level terbaikmu agar bermanfaat di masa depanmu kelak.

6. Tanmay Bakhsi, IBM Watson Developer Termuda.

Seorang Developer termuda di IBM ini tidak hanya sekedar menjadi developer di perusahaan ternama, sempat bekerja di Google dengan gaji sekitar $ 1.25 Million atau setara dengan Rp 16. 5 Milyar.  Dia menjadi ahli AI untuk IBM ketika dia berusia 13 tahun. Dia direkrut oleh Google. Dia juga seorang Google Developer. Lihat wawancaranya di Google yang pernah tayang di YouTube pada tahun 2017. https://www.youtube.com/watch?v=ZoNNjwkLTP4.

Interview at Google.

Mulai belajar coding di usia 5 tahun. Di usianya berusia 7 tahun sudah bisa memahami masalah teknologi serta pandangan ke depan. Pada usia 8 tahun sudah mulai belajar bagaimana mengembangkan aplikasi IOS. Di usia 9 tahun sudah bisa meluncurkan aplikasi pertamanya di AppStore bernama TTables, Sebuah aplikasi gratis untuk menghitung perkalian.

Tidak hanya sebagai developer, menjadi pembicara di berbagai event international dan bahkan menjadi author/penulis buku di usianya yang masih belia, 14 tahun, bahkan menjadi Advisor IBM dan AI expert.

Sungguh luar biasa, bukan? Bagaimana menurut pendapatmu?

7. Muhammad Rayyan Shiddiqui, Pakistan, Developer Termuda App dan Google Android Certification Tahun 2018.

Muhammad Rayyan Shiddiqui, Pakistan, The Youngest Developer App and Google Android Certification.

Pada tahun 2018, Seorang anak bernama Muhammad Rayyan Shiddiqui, di usia 13 tahun dikenal sebagai ‘World’s Youngest Google Certified Associate Android Developer’ karena lulus ujian sertifikasi Android Developer. Memiliki keahlian dalam mengembangkan aplikasi berbasis Google Android Platform. (Swaleh, 2018). Sayang sertifikasinya sudah expired di tahun 2020 dan tidak diperbaharui lagi.

Tidak hanya sertifikasi Android Developer, namun dia juga memiliki sertifikasi 4 diploma, yaitu: Web Design, Digital Marketing, Web and Hybrid App Development, & Native App Development; Adobe Flash Certificate of Completion.(SocialClub, 2017).

Mendapatkan beasiswa sekolah di University of British Columbia. “Muhammad Rayyan Siddiqui: Muhammad first became enamoured by tech at the age of nine when he began teaching himself Adobe Photoshop, Illustrator, and Flash. He later learned programming and used his self-taught skills to support his community by working with the B.C. Muslim Association to provide innovative mobile app solutions that foster community engagement and enhance their reach. Muhammad will be entering the Bachelor of Science program at the University of British Columbia in the fall”.(Reid, 2020).

Video YouTube Tentang Muhammad Rayyan, S.

Ray Tech

Reference:

https://wearebctech.com/bc-tech-unveils-2020-technology-impact-awards-scholarship-recipients/

8. Sharavan Kumaran and Sanjay Kumaran, Developer Termuda App dan CEO di India.

Shavran and Sanjay Kumaran, kakak beradik menjadi CEO termuda di India 

Kakak beradik ini mendirikan startup bernama GoDimensions di tahun 2012, di saat Shavran berusia 12 tahun dan adiknya bernama Sanjay yang berusia 10 tahun. Mereka berdua berhasil mengembangkan lebih dari 11 aplikasi mobile app dan telah didownload lebih dari 70.000.

“We have developed over 11 applications and also released a couple of Windows apps. We code our apps and learn by getting a lot of books, reading them thoroughly and trying to solve all the problems in the books. That is how we learnt programming,” says Sanjay Kumaran.(Borpuzari et.al, 2016).

Terinspirasi dari Steve Jobs, Inilah yang mereka katakan,”for innovation and never say die attitude even in tough adversity. It is this story that we like to hear multiple times from our Dad,” they said in an interview with nextbigwhat.com. (Banerji, 2016).

TEDxTalks

9. Yoema Soerianto, Developer termuda dari Indonesia membuat kagum CEO Apple.

Indonesia juga ada anak muda berbakat dan jenius di bidang coding,lho. Mau tahu?

Yoema Soerianto, kelahiran asli dari Indonesia tinggal di Australia ini sempat membuat kagum CEO Apple. Yoema mulai belajar coding di usia 6 tahun bermula dari melihat ayahnya selanjutnya menonton dari video YouTube kemudian melanjutkan dengan kursus online di Standford University di usia 7 tahun. (N.A, 2019).

Dia telah berhasil mengembangkan 9 aplikasi lho, seperti ini, misalnya: Let’s Stack, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poke. (N.A, 2019).

“Sementara itu, Yuma sempat bertemu dengan CEO atau bos tertinggi Apple yakni Tim Cook yang terkesan dengan aplikasi yang telah dibuat oleh Yuma dalam perjalanan di pesawat dari Melbourne menuju Amerika Serikat.” (Asriyati, 2019).

“Tim Cook tertarik dengan aplikasi yang dibuat oleh Yuma yakni aplikasi untuk membantu orangtuanya dalam menentukan harga sebuah barang.” (Asriyati, 2019).

Jadi, kira-kira hanya 14 Jam membuat aplikasi ini. Luar biasa, bukan?

10.Fahma Waluya Romansyah, Developer Termuda Ovi Nokia Tahun 2010 dari Indonesia.

Berbagai media di Indonesia, kurun waktu tahun 2010 – 2015, menyebutkan bahwa Fahma Waluya Romansyah merupakan Developer Muda Indonesia memiliki prestasi di tingkat Internasional. Dia juga peraih predikat Youngest Ovi Nokia Developer 2010.Bersama adiknya bernama, Hania, berhasil menciptakan berbagai aplikasi game untuk anak. Salah satunya Mantap, singkatan dari matematika untuk anak pintar. (N.A. 2010).

Bersama adiknya mengembangkan Aplikasi “My moms mobile phone as my sisters tutor” yang menang dalam ajang APICTA 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia dan telah dicoba di ponsel Nokia E71, milik orangtua mereka.(pimpii, 2011).

“Fahma, lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Mei 1998; umur 17 tahun adalah programer andal  asal Indonesia. Ia memulai debut sebagai seorang programer cilik saat usia SMP, banyak hasil karyanya seperti game mobile sampai game smartphone yang mengandung unsur edukasi.” Setidaknya telah menghasilkan karya membuat game edukasi sebanyak 20. (N.A. 2015).

“Software pertamanya yang diberi nama Bahana untuk memperkenalkan warna, angka, dan huruf. Dalam waktu dua tahun kemudian, ia sudah menghasilkan beberapa software berbasis Flash, seperti ENRICH (English for Children) untuk belajar Bahasa Inggris, MANTAP (Math for Children), Doa Anak Muslim (Prayers for Children), Asmaul Husna, dan lainnya.” (pimpii, 2011).

“Enrich merupakan salah satu aplikasi dari sejumlah aplikasi yang dikembangkan peraih penghargaan Asia Pasific Information and Communication Technology Award International 2010.” Menurut Upik Mudiyta Sidharta, Developer Relation Nokia Indonesia di Jakarta, plikasi ini telah didownload lebih dari 75 negara. (Rachman, 2010).

Fahma membuat aplikasi game bernama Raid The Rats sebagai edukasi pemberantasan korupsi, bisa dikerjakannya dalam waktu 10 menit, dan sempat dipresentasikan kepada Ketua KPK, Abraham Samad kala itu. “Saya pakai aplikasi XCode Cocos 2D, yang saya pelajari di SKACI, Sekolah Komputer Aku Cinta Indonesia,” kata Fahma dalam sebuah interview. (Yulia, 2014).


IDmimicmedia

Perjalanan Dari Pemula hingga menjadi developer termuda.

Anda tidak akan pernah percaya cerita anak-anak ini.

Apa yang dimulai sebagai hobi telah berubah menjadi karir penuh untuk anak-anak ini.

Bagi sebagian orang, itu adalah cara untuk melarikan diri dari tekanan sekolah. Bagi yang lain, itu adalah cara untuk melarikan diri dari kekhawatiran keluarga. Bagi yang lain, itu adalah cara untuk mengejar impian mereka dan akhirnya bisa melakukan sesuatu yang mereka sukai.

Tidak peduli apa kisah mereka, Anda akan kagum dengan hal-hal yang telah dicapai anak-anak ini!

Kiat Untuk Calon developer (pengemenbang)

Jika Anda seorang remaja atau pra-remaja yang menyukai pemrograman, jangan menunggu. 15 pengembang termuda teratas di dunia telah menunjukkan bahwa langit adalah batasnya, jadi mulailah menjelajahi apa yang dapat Anda lakukan sekarang untuk mempersiapkan masa depan dalam teknologi.

Tidak pernah terlalu dini untuk mulai belajar tentang pemrograman dengan 10 sumber daya terbaik untuk anak-anak ini. Anda juga dapat mulai menabung untuk komputer sekarang sehingga Anda memiliki alat yang tepat untuk membuat kode segera setelah Anda memiliki keterampilan. Setelah Anda cukup umur, Anda dapat mulai mengambil kursus online dan menjelajahi coding sebagai jalur karier yang memungkinkan.

Jadi, apa yang Anda tunggu? Mulailah belajar hari ini dan jangan pernah berhenti!

Kesimpulan

Jadi, pelajaran apa yang bisa kita petik dari para developer muda ini?

Anak-anak tidak perlu belajar coding dari awal seperti dulu. Mereka dapat belajar melalui tutorial online dan bantuan orang tua mereka.

Anak-anak ini akan mengajari kita bahwa tidak pernah terlalu dini untuk memulai pemrograman!

REFERENCE:

Coronel,J. (2021). Meet Kautilya Katariya, a Seven-Year-Old Genius Who is Now World’s Youngest Coder. Tech Times.

IBM Developer Staff. (2021). 6-year-old Guinness World Record programmer completes IBM AI certification. IBM Developer Blog.

Papadopoulos, L. (2021). 6-Year-Old Becomes the Youngest AI Programmer to Beat COVID-19 Boredom: The young man has been granted a programming Guinness World Record.Interesting Engineering.

Accmah, E. (2018). This 7-Year-Old Child Prodigy is the World’s Youngest Programmer. Gineersnow.

N.A. (2016). Meet the 7-yr-old British Pakistani who is world’s youngest computer programmer. Press Trust of India.

Lockley,M. (2016). Child Genius becomes World’s Youngest computer programmer – Aged Seven! birminghammail.co.uk.

Miah, S. (2012). Bangladeshi computer whizz kid eyes record books. BBC News.

N.A. (2019). Bangladeshi computer genius’s game on Google Play. The Financial Express.

roopkothastudio.com

https://teenagersbd.com/computer-genius-roopkotha/

Ambrocia, M. (2021). Meet 8-year-old Zaiyigum Zeliang, Nagaland’s youngest App Developer. EastMojo.

N.A. (2021). State: Age No Barrier To Innovation. NagalandPost.

Zeliang, Z. (2020). Daily Routine Scheduler on Windows Pc. https://appsonwindows.com/apk/9344523/

Reid, K. (2020).BC Tech unveils 2020 Technology Impact Awards Scholarship Recipients.

Swaleh, A.F. (2018). The Youngest Google Certified Android Developer In The World Is A 13 Year Old Pakistani Boy.HOP.

N.A. (2017). How I Became The Worlds Youngest Certified Android Developer at age 13.Social Club.

N.A. (n.d.). Meet Indias Youngest App Developers Shravan and Sanjay Kumaran. Forbes.

Banerji, R. (2016). Meet Brothers Shravan (12) And Sanjay Kumaran (10) – The Youngest CEOs In India. IndiaTimes.

Borpuzari et.al. (2016). India’s youngest app developers Shravan & Sanjay Kumaran show us how to hustle. Economictimes.

Asriyati. (2019). iOs Developer Termuda Asal Indonesia Bikin Kagum CEO Apple.Goodnewsfromindonesia.

N.A. (2019). Mengenal Yuma Soerianto, Developer Usia 12 Tahun Asal Indonesia Peraih Beasiswa Apple. Orami.

N.A. (2010). Fahma-Hania, Kakak-Beradik yang Jadi Jawara di Ajang Internasional berkat Utak-atik Software. JPNN.com.

N.A. (2015). Programmer Muda Indonesia dengan Prestasi Internasional. Media Bisnis Daily.

Pimpii. (2011). Mantaps! Fahma dan Hania, Programmer Cilik Indonesia Yang Menang Lomba Software Internasional. DreamIndonesia.com.

Rachman, T. (2010). Shoping Planner dan Enrich, Diunduh di 85 negara. Republika.

Yulia. (2014). FAHMA W. ROSMANSYAH: Lewat Game, Saya Ingin Basmi Korupsi. Biskom.

Bagikan Artikel Ini

Hubungi Kami


Bagikan Artikel Ini

Lanjutkan Membaca

Temukan & cerna bacaan yang memperluas wawasan tentang Transformasi Digital Pendidikan